Jumat, 27 November 2009

Ekspedisi 'Suara Perempuan Papua'

• Judul: Dari Kampung ke Kampung: Perjalanan Jurnalistik Suara Perempuan Papua
• Penyunting: Eri Sutrisno
• Penerbit: Suara Perempuan Papua
• Cetakan: I, 2009
• Tebal: x + 449 Halaman

Hadirnya tabloid Suara Perempuan Papua berawal dari keinginan memperjuangkan hak perempuan Papua melalui media massa. Tabloid ini membentuk tim ekspedisi ke kampung-kampung Papua untuk mengungkap berbagai masalah . Salah satu distrik yang dijalani tim ekspedisi adalah Distrik Waris, sekitar 2,5 kilometer dari tapal batas Indonesia (Papua) dengan Papua Niugini. Waris menjadi distrik sejak Undang-Undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2001 diberlakukan.

Tim menemukan berbagai masalah yang dihadapi penduduk Distrik Waris. Terkait ekonomi, produk pertanian andalan, yakni kakao, belum mampu mendongkrak kesejahteraan penduduk. Air bersih, penyakit kulit, dan malaria menjadi masalah kesehatan . Mereka enggan memanfaatkan jasa medis karena lebih percaya kepada dukun. Masalah pendidikan juga ditemukan oleh tim ekspedisi.

Sementara itu, kaum perempuan menghadapi masalah adat kawin-tukar. Kawin-tukar adalah cara membuat keturunan dwipihak ataupun multipihak impas. Supaya terjadi imbal balik, suami perempuan yang telah menghasilkan generasi penerus harus memberikan anak atau adik atau keponakan perempuan ke kampung asal istrinya. Dampaknya, perempuan kehilangan kebebasan dan akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak. (SHS/Litbang Kompas)

Sumber: Kompas, 22/11/2009

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda