Pengejawantahan Kecerdasan
Kenyataannya, telepon seluler cerdas harus mampu menerjemahkan kecerdasan penggunanya memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi informasi yang semakin rumit, penuh beragam informasi, mampu menghadirkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kesibukan penggunanya.
Esensi kecerdasan ponsel yang sekarang bersaing antara iPhone 3GS dari Apple, Blackberry dari RIM (Research in Motion), seri E buatan Nokia, dan ponsel cerdas lainnya, termasuk ponsel cerdas yang menggunakan sistem operasi Windows Mobile buatan Microsoft maupun Android OS yang dikembangkan berdasarkan prinsip perangkat lunak terbuka.
Bagi pengguna umumnya, kecerdasan yang ingin dilimpahkan pada ponsel harus mampu mengejawantahkan keinginan untuk memiliki ponsel cerdas yang tampak dan dirasakan keren, melakukan panggilan teleponi secara memadai, mempunyai fitur jejaring sosial khususnya implantasi program natif yang terintegrasi secara utuh.
Pengejawantahan lainnya adalah kemampuan untuk menangani pekerjaan, kemampuan untuk menjalankan fungsi multimedia secara audio dan video, menjadi gadget perjalanan yang informatif, serta menyenangkan untuk digunakan seperti bermain video game atau memotret kehidupan sehari-hari.
Satu tangan
Kecerdasan ini, menurut Greory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara, dalam percakapan dengan Kompas, ingin diwujudkan dalam produk Blackberry seri terbaru yang disebut Bold 9700 atau Bold 2. Sebelumnya menggunakan kode Onyx, Bold 2 dengan prosesor PXA 930 dan kecepatan komputasi 624 MHz, terkesan lebih ringkas dibanding seri Bold sebelumnya.
Menurut Wade, Bold 2 dirancang sebagai ponsel cerdas untuk kenyamanan. ”Konsep ponsel adalah bagaimana menggunakannya cukup dengan satu tangan saat kita berjalan,” ujarnya. Memang, tidak banyak perbedaan kecuali pada rancang desain dan fitur tertentu antara Bold 9700 dan Bold 9000.
Dimensi Bold 9700 adalah 60 x 109 x 14,1 mm, sedangkan Bold 9000 memiliki dimensi 66 x 114 x 15 mm. Bold 9700 lebih ringan 14 gram dibanding Bold 900 yang beratnya 136 gram. Bold 2 juga memiliki ukuran layar lebih kecil 2,4 inci (diagonal 6,09 cm) Bold 9000 dengan layar 2,6 inci, tetapi memiliki resolusi yang lebih baik 480 x 360 piksel.
Dari sisi koneksi, Bold 2 tidak memiliki sambungan nirkabel 802.11a seperti pada Bold 9000, dan menambahkan fitur koneksi 3G HSUPA yang tidak ada pada seri sebelumnya untuk mempercepat akses upload. Fitur ini sendiri di Indonesia mungkin tidak banyak berguna karena para operator belum banyak menggelar jaringan wireless broadband menggunakan HSDPA/HSUPA secara seimbang.
Fitur lain adalah digantinya alat bantu navigasi menjadi touchpad yang sebelumnya menggunakan trackball. Kamera digital pada Bold 2 juga memiliki resolusi lebih baik 3,15 megapiksel dibanding Bold 9700 yang hanya 1,92 megapiksel.
Secara teknologi tidak ada yang berbeda di antara kedua seri Bold ini, kecuali Bold 2 dirancang secara lebih ringkas serta papan ketik QWERTY lebih rapat sehingga terasa nyaman di saku pengguna. Masuk dalam kategori high-end, Bold 2 dirancang mengikuti seri Curve yang lebih populer, setidaknya lebih pas di telinga mengikuti tren ponsel ringkas, nyaman, dan mampu menerjemahkan kecerdasan penggunanya. (RLP)
Sumber: Kompas, Senin, 30 November 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda